Tema : Tawar - Menawar
Judul : Keluarga Masa Kini
Anggota :
- Agung Samuel
- Chris Adriel
- Dava Destiyanti
- Fanny Yusdiyanti
- Farhan Malik
- Fatimah Nanda Qasih Haerina
- Martha Rista
- Michael Andrew
- Michael Nato
- Rahma Silfiyani
Peran :
- Keluarga
Agung Samuel - Ayah
Chris Adriel - Anak pertama
Fatima Nanda Qasih Haerina - Anak kedua
Martha Rista - Ibu
- Staff Toko PakaianFanny Yusdiyanti - Staff I
Rahma Silfiyani - Staff II
- Polisi GadunganMichael Andrew - Polisi I
Michael Nato - Polisi II
- Pembantu Rumah TanggaDava Desty - Pembantu I
Farhan Malik - Pembantu II
Teks Drama
Suatu hari dipagi yang cukup cerah karena guyuran hujan yang membasahi kota Jakarta. Sepasang kakak, dan adik sedang memainkan
gadgetnya masing - masing karena hari itu hari libur sehingga mereka dapat bersantai.
Adriel : *memainkan
gadget*
Rina : *memainkan
gadget sembari menghampiri kakaknya* " Abang, lihat deh ada baju bagus. " *menunjukan kesebuah situs*
Adriel : " Mana coba lihat. " *menarik
gadget* " Menurut abang tidak terlalu bagus karena abang sering lihat di department store. "
Rina : *merajuk* " Tapi baju ini lucu, Rina suka. Rina mau minta baju ini ke ayah. "
Adriel : " Ya sudah coba bilang ayah dulu. " *kembali ke
gadget*
Rina menghampiri ayahnya
Rina : " Ayah coba lihat deh baju ini. " *memperlihatkan situs online shop*
Agung : " Mana coba lihat. " *mengambil
gadget* " Ini bukannya banyak di department store? "
Rina : " Tidak ayah, disana tidak ada baju yang persis seperti ini dijual disana. "
Agung : " Ya sudah kita coba lihat besok ke department store besok. "
Keesokannya keluarga itu pergi ke suatu department store untuk memastikan bahwa baju itu ada atau tidak di department store tersebut.
Martha : " Nak, kamu mau beli baju seperti apa kesini? "
Rina : " Rina lihat di online shop, Rina engga tau kalo disini ada baju itu atau tidak. "
Martha : " Hmmm, ya sudah coba kita berkeliling dulu saja. "
Cici dan Fanny : " Ibu mau cari baju untuk siapa bu? "
Martha : " Saya mau cari baju buat anak saya yang ini. "
Cici : " Kebetulan kami sedang banyak mengeluarkan baju dengan model baru disebelah sana. "
Fanny : " Tapi bu, kalau ibu mau mencari baju untuk ibu. Kami juga punya baju dengan model barunya juga. Jika, ibu mempunyai
member card department store ini dapat potongan harga. "
Martha : " Ooo gitu mbak. Ya sudah kami coba lihat yang sebelah sana. "
Cici : " Iya bu, silahkan berkeliling bu. "
Setelah berkeliling. Keluarga itu pulang dari department store dengan menjinjing barang yang dibelanjakannya.
Adriel : " Dek udah ketemu baju yang dicari? "
Rina : " Belum bang. Padahal sudahh berkeliling. "
Agung : " Ya sudah, besok ayah belikan baju yang kamu maksud itu di online shop. "
Rina : " Benar yah? Makasih ayah ! "
Ditengah perjalanan dua orang polisi menghentikan mobil yang dikendarai ayah dari keluarga tersebut.
Nato : *membunyikan pluit* " Maaf pak, tolong kepinggir jalan dulu sebentar. "
Agung : " Ada apa ya pak? Apakah saya melakukan pelanggaran "
Andrew : " Bapak membawa surat - surat ? "
Agung : " Coba saya lihat dulu. " *mengorek
dasbord* " Maaf pak, saya lupa membawa surat - suratnya. Saya cuma mengantar anak saya untuk membeli barang untuk keperluannya. "
Andrew : " Bapak tadi lihat ada lampu merah? Bapak menerobosnya. "
Agung : " Aduhh pak, saya tidak lihat tadi. Saya teledor. "
Nato : " Jadi, mau gimana pak? Saya tilang aja ya. "
Agung : " Aduhhh jangan ditilang saya pak.
Andrew : " Ya bapak maunya gimana? "
Agung : " Saya lagi diburu - buru pak. Damai aja pak. " *mengeluarkan uang 100 ribu rupiah*
Nato : " Lain kali bapak harus lihat - lihat dulu sebelum menggunakan jalan. Jika, bapak tidak menaatinya lagi dapat membahayakan keluarga bapak, dan pengguna jalan yang lain. "
Agung : " Iya pak, lain kali saya hati - hati. Saya jalan ya pak salam 86. "
Andrew : " Salam 86. "
Sesampainya dirumah, ayahnya marah - marah karena ditilang tadi.
Agung : " Kenapa ayah tidak lihat lampu merah tadi ya? Aduhhh. "
Adriel : " Udahlah yah. Sabar aja. Lagian ayah juga ceroboh tidak lihat lampu merah itu lenyap deh 100 ribu. "
Agung : " Ya sudah udah berlalu. "
Sementara itu, pembantu rumah tangga di rumah dari keluarga tersebut sedang saling berbicara mengenai suatu hal.
Farhan : “ Desti, aku ….”
Desti : “ Ngomong noun kang ?”
Farhan : “ Ikuloh, kenaikan gaji. Aku arep minta gaji tambahan. Wis lama aku tinggal disini gajinya segitu2 aja. Kasian emak di kampong dek. Kamu arep juga toh, gajinya dinaikkan “
Desti : “ Ngomong wae kang. Nanti teh neng temenin. Hayu atuh, kasian emak eneng di kampong juga. Ngomongnya teh sama kanjeng mami wae kang, jangan sama bapak. Sieun oy ngomong sama bapak “
Farhan : “ Yowis ayo kita ngomong ama nyonya “
Melihat mami Martha sedang meminum teh di teras, Farhan dan Desty menghampirinya.
Farhan : “ Permisi nyonya, maaf mengganggu waktunya sebentar. Kami ingin membicarakan sesuatu. Apa nyonya sedang sibuk ? “
Marta : “ Oh tidak-tidak. Silahkan duduk. Apa yang ingin kalian bicarakan ?”
Farhan : “ Anu, beginiloh nyonya. Sekarang kan jaman makin modern nya, biaya hidup pun semakin mahal. Saya, hmm, mau minta tambahan gaji, Nyonya. Maaf sebelumnya saya lancang, tapi dengan penghasilan 500.00,- per bulan, saya merasa kurang berkecukupan untuk hidup”
Desty : “ Iya Nyonya benar, boro2 mau kirim uang ke kampung, buat kami hidup aja maneh belum cukup, Nyonya “
Marta : “ Jadi berapa kenaikan gaji yang kalian inginkan ?”
Farhan : “ Kami ingin dinaikkan menjadi 1.500.000,-/bulan “
Martha : “ Saya rasa saya hanya bisa menaikkan gaji kalian 750.000,-/bulan”
Farhan : “Duh bukan saya menolak nyonya, tapi saya dan teman saya masih kekurangan dengan gaji segitu sebulan, apalagi kami juga mesti kirim uang buat keluarga di kampung.”
Martha : “Begini ya, saya sebenarnya tidak keberatan menaikkan gaji kalian menjadi 1.500.000,-/bulan, tetapi saya juga ingin bicara dulu dengan suami saya agar dia setuju, keuangan di rumah ini dia yang mengatur, jadi saya tidak berhak langsung menaikkan gaji kalian begitu saja”
Farhan : “Yasudah nyonya, kami mohon sekali dinaikkan upah bayaran kami, kami juga mohon maaf jika selama bekerja disini ada perlakuan kami yang tidak berkenan di hati nyonya dan keluarga”
Desti : “Iya nya, mohon ya nya dibicarakan sama tuan Agung agar dia mau menaikkan gaji kami”
Farhan : “Kalau begitu kami berdua permisi mau lanjut bekerja nya, maaf nih mengganggu waktu santai nyonya”
Desti : “Iya permisi nya”
Martha : “Iya tidak apa-apa, nanti akan saya coba bicarakan dengan suami saya, kalian kerja saja dulu yang rajin biar tuan mau menaikkan gaji kalian”
Desti : Iya terima kasih ya nyonya, permisi”
Martha : “Iya silahkan lanjutkan pekerjaan kalian”